Pengertian
Paragraf
Paragraf
atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain. Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani
paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis
di samping") adalah suatu jenis tulisan
yang memiliki tujuan atau ide.
Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Suatu topic atau tema
terbentuk dari ide atau pikiran yang dituangkan oleh penulis yang kemudian
membetuk beberapa kumpulan kalimat dan menjadi sebagai paragraf. Banyak
sedikitnya ide pokok menjadi penentu dari panjang pendeknya suatu paragraph
yang terbentuk dari satu kesatuan kalimat. Sebuah paragraf dapat sependek satu
kalimat atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak
kalimat. Kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan
kalimat penutup adalah beberapa bentuk kalimat yang terdapat dalam satu
paragraph.
Jenis-Jenis Paragraf
A. Paragraf
Narasi
Paragraf Narasi ialah
jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan
urutan waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut
cerita.
Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian
atau peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang
pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang
menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Dalam paragraf narasi terdapat alur
cerita, tikoh, setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat
utama.
Ciri-ciri Paragraf Narasi :
1.
Adanya unsur perbuatan atau tindakan.
2. Adanya unsur rangkaian waktu dan informatif.
3. Adanya sudut pandang penulis.
4. Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas.
5. Terdapat unsur tokoh yang digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang jelas.
6. Terdapat latar tempat, waktu, dan suasana.
7. Mempunyai alur atau plot.
2. Adanya unsur rangkaian waktu dan informatif.
3. Adanya sudut pandang penulis.
4. Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas.
5. Terdapat unsur tokoh yang digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang jelas.
6. Terdapat latar tempat, waktu, dan suasana.
7. Mempunyai alur atau plot.
Contoh paragraf narasi:
Beberapa orang berhamburan
keluar gedung, ketika petugas gedung mengatakan para pengunjung harus segera
keluar gedung. Suasana benar-benar panic. Beberapa membantu evakuasi pengunjung.
Yang lainnya sibuk mengabarkan sanak dan saudaranya, sementara menanti
pertolongan datang, terdengar suara ledakan jauh didalam gedung. Begitu saja
keadaan terjadi, para pemadam kebakaran dan tim khusus lainya sibuk memadamkan
kebakaran dan yang lainya memberikan pertolongan. Asap yang terkepul hitam
legam dan reruntuhan sebagian bangunan gedung menunjukkan telah terjadi ledakan
Paragraf narasi juga dapat
dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu:
·
Narasi Ekspositoris ialah jenis narasi yang
berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga
pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.
Contoh paragraf narasi ekspositoris:
nabi muhammad lahir dikota
mekkah pada tanggal 12 rabiul awal tahun gajah. Tahun gajah bertepatan pada
peristiwa dimana para pasukan
gajah yang diperintahkan oleh
raja Abrahah untuk meruntuhkan kakbah
Siti Aminah adalah ibunya dan
Abdullah adalah ayahnya.
ayahnya meninggal ketika nabi
belum lahir, dan ibunya meninggal ketika usia nabi baru menginjak 6 tahun.
·
Narasi Sugestif ialah jenis narasi yang hanya
mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis
karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.
Narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran
yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa
Contoh paragraf narasi sugestif:
Novel Ainun Habibie mengisahkan
tentang perjalanan cinta kehidupan mereka berdua cinta sejati kedua yang
memberikan semangat dan motivasi keberhasilan seorang habibie yang tak lain
istri tercinta.
B. Paragraf
Deskripsi
Paragraf Deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek
dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis ingin
membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan apa yang sedang mereka baca
dari paragraf tersebut.
Ciri-ciri
paragraf deskriptif ialah :
1. Menggambarkan
atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
2. Penggambaran
dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan, dan perabaan).
3. Bertujuan
agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang
dideskripsikan.
4. Menjelaskan
ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara
terperinci.
Contoh Paragraf Deskriptif :
Masih
melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Sawarna. Gelombang ombak
yang cukup besar datang bergulung silih berganti. Air yang jernih dan pasir
putih lembut yang terhampar luas tanpa ada karang yang menghalangi dan ribuan
kepiting berlarian ditepi pantai, membuatku ingin kembali lagi. Sejauh mata
memandang yang kulihat hanya laut yang terbentang luas dan biru. Disepanjang
bibir pantai, beberapa wisatawan saling berkejar-kejaran dengan sambutan ombak
yang deras. Meskipun tak seramai dengan pantai-pantai yang sudah terkenal di
kancah nasional maupun internasional pantai ini tak pernah surut oleh wisatawan
yang datang.
Didalam
paragraf deskriptif terdapat pola pengembangan paragraf, yaitu:
1. Pola
Spasial
2. Pola
Sudut Pandang
Pola sudut
pandang adalah pola pengembangan yang berdasarkan pada posisi penulis saat
menggambarkan suatu objek. Pola sudut pandang terbagi lagi menjadi 2 pola yaitu
:
Ø Pola
Subjektif ialah pola yang menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan disertai
kesan atau opini dari penulis.
Ø Pola
Objektif ialah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan
objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.
C. Paragraf
Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf
yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi,
mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk
memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya
pun pembaca perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan.
Ciri-ciri
paragraf deskriptif ialah :
1.
Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah,
metode atau melaksanakan suatu tindakan.
2.
Gaya penulisannya bersifat imformatif.
3.
Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa
dicapai oleh alat indra.
4.
Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa,
siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
Contoh Paragraf Eksposisi
Daun sirih
sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan denga daun berwaran hijau atau
kekuningan ini memilikii ciri fisik sebagai berikut: daun berbentuk panjang dan
lebar dengan aroma yang khas berwarna hijau. andungan yang terdapat dalam daun
sirih hijau sangat banyak. Beberapa kandungan itu diantaranya adalah : fenil
propana, minyak atsiri, hidroksikavicol, estragol, kavicol, kavibetol,
allylpyrokatekol, caryophyllene, cyneole, cadinene, diastase, tanin, pati,
seskuiterpena, terpennena dan gula. Semua zat itulah yang membuat sirih menjadi
tanaman yang kaya manfaat dan kegunaannya karena dapat menyehatkan manusia. Daun sirih memiliki beberapa manfaat seperti Bisa
mengobati penyakit Asma, Dapat Mengobati radang tenggorokan, Dapat mengobati
eksim, atau penyakit kulit lainnya, dll.
Paragraf eksposisi
terbagi dalam beberapa jenis yaitu:
·
Eksposisi Definisi, batasan pengertian topik
dengan menfokuskan pada karakteristik topik itu sendiri.
Contoh paragraf eksposisi definisi:
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan
oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone
therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk
menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
·
Eksposisi Klasifikasi ialak paragraf yang
membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori.
Contoh paragraf eksposisi klasifikasi:
Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, tergantung pada
pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pada pertalian karya
sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar
lingkungan karya sastra yang berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup
pengarang. Pendekatan impresionistik menjadi ciri khas aliran sastra romantik,
menekankan pada efek personil karya sastra pada kritikusnya.
·
Eksposisi Proses, paragraf jenis ini sering
ditemukan pada buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara
tertentu.
Contoh paragraf eksposisi proses:
Lidah buaya dikenal sebagai tanaman yang baik untuk merawat rambut.
Kandungan yang ada dalam lidah buaya adalah vitamin B, C, A, dan E, yang
membuat rambut Anda lebih bersinar dan sehat . cara menggunakan nya adalah
dengan mencampur dua cangkir shampoo dan dua cangkir cairan lidah buaya, basahi
rambut terlebih dahulu, kemudian pijatkan pada kulit kepala, biarkan meresap
sekitar 10 menit, lalu bilas.
·
Eksposisi Ilustrasi (contoh), pengembangannya
menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide.
Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau
kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung "seperti"
dan "bagaikan."
Contoh paragraf eksposisi ilustrasi (contoh):
Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh
manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan – bahan
bakarnya yakni makanan yang ditelan menjadi energi panas dan energi mekanis.
Nasi yang Anda makan akan dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam
silinder mesin mobil. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi
itu diubah menjadi energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi
berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat memompa darah
dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu bernapas
·
Eksposisi Pertentangan, berisi pertentangan
antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang digunakan adalah
"akan tetapi", "meskipun begitu", "sebaliknya".
Contoh paragraf eksposisi pertentangan:
Orang yang gemar bermain music, pada umumnya memiliki jiwa seni dan
harmonisasi perasaan yang baik. Sebaliknya, orang yang tak pernah bermusik
kebanyakan orang yang susah dalam mengendalikan harmonisasi perasaan nya.
·
Eksposisi Berita ialah paragraf yang berisi
pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat
kabar
Contoh paragraf eksposisi berita:
Para pedagang buah jeruk di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor buah jeruk dari Cina. Sebab, hampir seminggu
terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan
terhadap buah jeruk impor semakin meningkat dengan harga yang murah.
·
Eksposisi Perbandingan, dalam hal ini penulis
mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan
hal lain.
Contoh paragraf eksposisi perbandingan:
Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya, yang banyak
adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki, peminatnya banyak,
penggemarnya sedikit. Karena, tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan
kaki.
·
Eksposisi Analisis, proses memisah-misahkan
suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian
masing-masing subbagian dikembangkan secara berurutan.
Contoh paragraf eksposisi analisis:
Beragam teori dikemukakan untuk menemukan latar belakang kematian
Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif
memperkirakan, Merilyn memiliki hubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk
menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut …
D. Paragraf
Agumentasi
Paragraf Agumentasi ialah jenis paragraf yang mengungkapkan ide,
gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar
terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat
tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:
- Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.
- Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya beruapa gambar/grafik, dll.
- Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
- Penutup berisi kesimpulan.
Jenis-jenis
paragraf argumentasi:
·
Pola Analogi adalah penalaran induktif
dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Contoh Pola Analogi: Sifat
manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu
meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati
dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin
merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.
·
Pola Generalisasi (pola umum) adalah
penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan
sejumlah data. Contoh Pola Generalisasi: Setelah karangan anak-anak kelas 8
diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak
yang lainmendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang punmendapat nilai
kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 8 cukup pandaimengarang.
·
Pola Hubungan Sebab Akibat adalah
paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan
sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Contoh Pola Hubungan Sebab Akibat: Kemarau
tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air
banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa initidak lancar. Ditambah
lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dankurangnya pengetahuan para petani
dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen
di desa ini selalu gagal.
E. Paragraf
Persuasi
Paragraf Persuasi ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan
membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya.
Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian
dengan data dan fakta.
Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:
- Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
- Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
- Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui epercayaan antara penulis dengan pembaca.
- Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
- Persuasi memerlukan fakta dan data.
Contoh
paragraf persuasi:
Kebersihan adalah hal terpenting dalam kehidupan. Tanpa kebersihan,
mungkin dunia kita akan dipenuhi dengan sampah. Dimana - mana terjangkit
beragam jenis penyakit yang akan menghantui manusia. Beragam bencana pun akan
timbul. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan kebersihan dimanapun kita berada.
Berdasarkan
Letak Kalimat Utamanya
A.
Paragraf
deduktif
Paragraf deduktif adalah
paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik
kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh:
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan
bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu.
Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.
B.
Paragraf
Induktif
Paragraf Induktif adalah
paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian
diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga
jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.
Contoh :
Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan imajinasinya,
barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel merangkai ceritanya dengan
pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan
didahului dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang benar imajinasi
diperlukan dalam menciptakan suatu karya.
·
Paragraf Induktif Generalisasi adalah
penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan
sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup
dan dapat mewakili
Contoh
:
Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo
sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar
alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang
dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang
telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.
·
Paragraf Induktif Analogi adalah
penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya.
Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
Contoh
:
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras
guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara,
mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga
membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di
lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik
dan mental yang kuat.
·
Paragraf
Induktif sebab akibat (hubungan
kausal) adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang
menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh
:
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya,
pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu,
irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin
mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya.
Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.