Pagi itu tanggal 31 Desember adalah akhir tahun menjelang
malam pergantian tahun. Banyak orang selalu merayakan malam tahun baru, entah
itu berkumpul bersama keluarga ataupun bersama teman. Pada malam tahun baru
kali ini, saya bersama pacar saya mencoba mencari suasana baru malam pergantian
tahun.
Pita : “Tahun baru gada acara apaa?”
Eko : “Emang maunya kemanaaa?”
Pita : ”Kemana aja deh daripada dirumah kan”
Semakin pusing memikirkan kemana arah pergi malam ini,
akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke puncak. Disamping karena puncak
aksesnya lumayan dekat, puncak juga menjadi salah satu objek banyak orang untuk
merayakan malam tahun baru.
Eko : “Yaudah kita ke puncak aja lah daripada pusing kemana
mana macetnya ga tahan”
Pita : “Ok deh”
Waktu demi waktu, percakapan kami pun semakin panjang untuk
mempersiapkan malam pergantian tahun ini. Pita menginginkan kembang api untuk
dinyalakan di puncak tepatnya pada pas pergantian tahunnya. Karena dia
menginginkan kembang api, saya pun mencari. Ternyata tidak seperti hari biasa,
pada saat akhir tahun seperti ini, sangatlah banyak tukang jualan yang menjual
kembang api di sepanjang jalan. Dari kembang api sampai terompet yang beraneka
ragam bentuknya. Saya pun tidak menyia-nyiakannya lagi dan langsung membeli 3
buah kembang api itu.
Namun ada lagi kendala pada saat itu, kebetulan pada hari itu
saya masuk kuliah dan pacar saya sedang libur dan dia berada di rumah, jadi
kami hanya bisa kontekan lewat ponsel saja. Kendala yang kita temui ketika
siang itu turun hujan.
Pita : “Yaang, gimana nih ujan mulu dari pagi ga berenti
berenti. Kalo sampe malem gimana ujannya”
Saya pun hanya bisa terdiam sambil menjawab.
Eko : “Udah tenang yaaang, semoga aja malem ga ujan”
Pita : “Kalo ujan aku males kaluarnya kaan”
Eko : “iya tenang aja pokoknya”
Disitu yang berharap dan berdoa semoga malam nanti hujan
berenti atau tidak hujan sama sekali. Namun ternyata, sampai sore hujan pun
masih turun. Disitu saya hanya bisa berpasrah diri saja dan bertanya pada diri
sendiri “masa gajadi sih acara malem ini”.
Entah itu berkah atau apa tidak lama kemudian hujan pun mulai
mengecil dan berhenti dengan sendirinya. Mungkin doa saya ini terkabul, karena
memang benar tidak lama hujannya berenti. Saat itu waktu menunjukan pukul
18.00. Tidak menunggu lama lagi saya pun langsung bergegas bersiap siap untuk
pulang ke bogor dan menjemput pita.
Hari pun semakin gelap ketika perjalanan saya dari Depok ke
Bogor. Suara terompet semakin terdengar dimaman-mana, “padahal masih sore yaaa”
pikir saya dalam hati. Ternyata yang meniup terompet itu hanyalah anak anak
kecil yang sedang bermain.
Pukul 19.00 saya sampai dirumah Pita untuk menjemputnya.
Eko : “Aku depan rumah kamu nih”
Pita : “Oke bentar”
Beberapa saat menunggu akirnya Pita keluar dan membawa
kembang api juga, jadi kembang api yang kami bawa cukup banyak untuk malam ini.
Waktu pun semakin malam lalu saya memutuskan untuk bergegas.
Eko : “Yaang ayolah kita berangkat”
Pita : “Berangkat kemanaa?” sambil senyum mengolok kepadaku.
Eko : “Kemana aja deh yang penting ga tahun baruan dirumah”
Pita pun tersenyum sambil melihatku, dan kita langsung
berangkat. Pada saat itu waktu menunjukan waktu 09.00.
Perjalanan ke puncak memakan waktu kurang lebih 1jamkarena
kondisi jalanan yang sudah mulai padat. Sesampainya disana ternyata hujan
rintik rintik mulai turun.
Eko : “yaah ujan deh”
Pita : “Neduh dulu deh neduh”
Akhirnya kita memutuskan untuk meneduh sejenak. Ternyata
puncak malam itu sangatlah dingin dan sangat dingin sampai-sampai kopi panas
yang saya pesan cepat sekali menjadi dingin.
Tidak terasa waktu pun berjalan, tau tau udah jam 11 aja.
Pita : “udah jam 11 nih yang masa mau disini aja?”
Eko : “Lah iya udah jam segini aja”
Dan lagi lagi disaat hujan menjadi kendala, pada saat itu
hujan berenti dengan sendirinya. Lalu kami bergegas kembali untuk melakukan
perjalanan ke puncak pas yaitu titik puncak yang paling atas, walaupun malam
itu kabut menyelimuti puncak, bukan berarti kita patah semangat untuk merayakan
tahun baru disana, justru semakin puncak semakin ramai.
Sesampainya di puncak pas, ternyata sudah banyak orang disana
menantikan detik detik pergantian tahun disana.
Udara dingin ditambah keramaian sekerumunan orang disana
menjadi penyemangat untuk merayakan tahun baru ini. Lalu tidak lama kemudian
waktu menunjukan waktu 23.59 sampai akhirnya ada yang menghitung mundur. Dan
akhirnya, pesta kembang api pun dimulai secara serentak semua orang disitu
bersorak “Happy new year” ada yang bersorak “Welcome 2014” ada juga yang bilang
“Goodbye 2013” dan tidak sedikit juga yang menyalakan kembang api dan meniup
terompet dengan semangatnya.
Melihat orang menyalakan kembang api, saya pun langsung
mengeluarkan kembang api untuk membuat suasana semakin meriah, dan akhirnya
banyak kembang api bertebaran di langit berwarna warni. Udara yang begitu
dinginnya sejenak menjadi hangat karena semangat sorak sorai dari semua orang
yang ada di sekitar.
Begitu meriahnya merayakan malam pergantian tahun di puncak.
Semoga tahun ini dan tahun seterusnya saya bisa merayakan malam yang lebih meriah
di malam pergantian tahun baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar