A. Tata Krama dalam Kehidupan
Tata Krama
artinya, eturan tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopanan yang islami.
Tata Krama tidak hanya kepada Orang lain, tetapi pada diri sendiri.
Islam tidak
memandang harta, jabatan, golongan, suku, dan kedudukan lainnya Islam hanya memandang
siapa yang bertakwa dialah yang paling tinggi derajatnya. Orang yang bertakwa
adalah orang yang memiliki Tata Krama dalam menjalani kehidupannya. Tata Krama
adalah akhlak mulia dan sebaik-baik akhlak adalah mencontoh Nabi Muhamad saw.
Firman Allah swt. :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullah
itu suri teladan yang baik bagimu”
(QS Al Ahzab [33]:21)
Sabda Rasullullah saw :
“Sesungguhnya aku di utus untuk
menyempurnakan akhlak” (HR.MUSLIM)
B. Tata Krama Berpakaian dan Berhias
Pakaian merupakan
cermin pribadi seseorang, dari cara berpakaian akan diketahui sisi pribadi
seseorang, apakah rapi, bersih, atau sebaliknya.
Dalam
islam pakaian tidak harus bagus dan mahal. Islam henya menganjurkan dalam
berpakaian itu harus bersih, suci, rapi, dan sopan karena fungsi pakaian adalah
menutupi aurat.
Firman Allah :
“Hai anak-anak Adam, sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebagian dari tanda tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”
(Q.S AlA`raf[7]:26)
Ayat
di atas memberitahu kepada kita bahwa pakaian itu terdiri 2 macam, yaitu
pakaian jasmani dan pakaian rohani. Pakaian jasmani adalah pakaian yang
berfungsi menutup aurat, sebagai pelindung dari sengatan panas dan sebagai
pelindung dari udara dingin. Sementara pakaian rohani adalah ketakwaan kepada
Allah swt. Pakaian rohani memiliki fungsi untuk melindungi diri dari perbuatan
maksiat dan nafsu syahwat.
Pakaian
yang sopan adalah pakaian yang tidak menunjukan lekuk aurat sehingga orang
tidak memandangnya dengan syahwat. Aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak
boleh dilihat atau dipertontonkan. Aurat lelaki yang sudah dewasa adalah antara
pusar sampai lutut, sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali
muka dan telapak tangan.
Jadi
yang terpenting dalam berpakaian adalah aurat tertutup, rapi, baik, sopan, dan
harus modis. Islam sangat menganjurkan umatnya berpenampilan modis. Orang yang
berpenampilan modis adalah orang yang mengikuti aturan Islam.
Firman Allah swt :
“Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (nenasuki) masjid”
(Q.S Al A`raf
[7]: 31)
Pakaian
yang mahal, tetapi tidak berfungsi menutup aurat bukanlah pakaian yang baik.
Islam justru melarang pakaian seperti ini karena kakan mengundang syahwat bagi
yang melihatnya dan akan menimbulkan dosa.
Penampilan
yang menarik adalah penampilan yang enak dipandang, sopan, bersih, dan rapi,
yakni dengan menggunting kuku, berambut rapi (tidak gondrong), baju dan celana
harus bersih dan suci, tehindar dariu najis, harum, dan rapi.
Dalam
memakai pakaian, islamn mengajarkan agar memulainya dari sebelah kanan,
sedangkan ketika melepas harus memulainya dari sebelah kiri. Inilah tat krama
yang di contohkan rasulullah saw. Di sampinh itu, beliau selalu berdoa ketika
memakai pakaian denag mengucap basmalah. dan Rasulullah mengajarkan kita untuk
selalu berdoa ketika bercermin.
Indahnya
pakaian tidak hanya dari sisi luar saja. Tetapi dari sisi akhlak pun harus
terpenuhi, yaitu dengan tingkah laku yang baik. Dengan demikian, penampilan
luar dan dalam akan tertata dengan baik dan seimbang sesuai dengan perilaku
Rasulullah saw.
C. Tata Krama dalam Perjalanan
Perjalanan itu
adalah suatu aktivitas manusia yang tidak dapat dihindari karena bumi Allah
sangat Luas. Akan tetapi, tidak semua perjalanan tersebut memiliki nilai
ibadah. Perjalanan yang tidak memiliki nilai ibadah adalah perjalan yang tidak
di ridhai Allah. Perjalanan tersebut adalah perjalanan yang bertujuan
melaksanakan maksiat, sedangkan perjalanan perjalanan yang memiliki nilai
ibadah adalah perjalanan atas rida Allah swt.
Tata Krama dalam
perjalanan yang baik menurut islam, yaitu dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1.
Menentukan tujuan yang baik
2.
Diawali dengan doa
3.
tidak meninggalkan kewajiban syariat
4.
bersikap sopan santun
5.
patuh peraturan
D. Tata Krama bertamu dan menerima tamu
1.Tata Krama Bertamu
Bertamu adalah
berkunjung kepada tempat sanak saudara, handai taulan, atau orang lain dengan
maksud diundang, silaturahmi, atau maksud lain.
Tata Krama bertamu menurut
Islam harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
a.
Ketika ingin memasuki rumah seseorang, kita harus
meminta izin kepada yang memiliki rumah, caranya dengan mengetuk pintu dan
mengucap salam.
b.
Ketika bertamu, kita harus menunjukan tingkah laku yang
sopan, tidak boleh asal masuk dan seenaknya sendiri
c.
Apabila kita sudah dipersilahkan masuk, kita boleh
duduk sesudah dipersilahkan duduk dan sudah di tentukan tempatnya oleh tuan
rumah.
d.
Ketika bertamu, kita diharuskan menginap jangan lebih
dari 3 hari karena dengan kedatangan kita dapat menyusahkan tuan rumah.
2. Tata Krama
Menerima Tamu
Rasulullah saw, telah
mencontohkan untuk menghormati dan memuliakan siapa pun tamu yang berkunjung ke
rumah kita, harus muliakan. Kita harus menghormati tamu dengan tidak
membeda-bedakan golongan, pangkat, dan kekayaan tamu yang dating ke rumah kita.
Sabda Rasulullah saw :
“barang siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya” (H.R
Syaikhan)
Adapun tata krama dalam
menerima tamu menurut islam adalah sebagai berikut :
a. ketika
kita menerima tamu, kita harus menyambutnya dengan sambutan yang ramah, sopan
dan riang.
b. Berikan
jamuan yang paling utama
c. Ketika
tamu hendak pulang, sebainya di anatar sampai ke pintu. Hal ini berdasarkan
hadis Rasulullah saw :
“ sesungguhnya temasuk
dari sunah nabi jika kamu mengantarkan pulang tamu sampai ke pintu rumah”
(H.R Baihaqi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar